Dalam Era
Globalisasi saat ini teknologi semakin canggih, baik itu dari transportasi,
komunikasi dan lainnya. Ditambah lagi teknologi yang terus berkembang,
penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus dilakukan, tidak
kalahnya di bidang pertanianpun juga ikut berkembang. Kita tahu bahwa pertanian
merupakan sektor perekonomian utama di Indonesia mengingat sebagian besar
penduduknya menggantungkan hidup dalam dunia pertanian (indonesia katanyakan negeri
Agraria katanyaa seee...hahaa)
Salah satu
contohnya adalah GIS atau Geographical Information System, di
Indonesia biasa disebut SIG atau sistem informasi Geografis. Konsep dasar SIG
yaitu data yang
merepresentasikan dunia nyata (real
world) dapat disimpan, dimanipulasi, dan dipresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan layer –
layer yang direalisasikan dengan lokasi – lokasi geografi di permukaan bumi.
Hasilnya dapat digunakan untuk pemecahan berbagai masalah perencanaan dan
pengambilan keputusan berkaitan dengan data kebumian.
• SIG
"Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara
efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data dalam suatu
informasi berbasis geografis." (ESRI,1990)
Komponen GIS (di Ambil dari https://www.google.com/) |
Komponen SIG
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi ke dalam lima komponen utama, yaitu:
1. Hardware (perangkat keras, leptop, PC dll)
2. Software (Perangkat Lunak, Arcview, Map info, Arcgis, Quantum GIS dll)
3. Data
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi ke dalam lima komponen utama, yaitu:
1. Hardware (perangkat keras, leptop, PC dll)
2. Software (Perangkat Lunak, Arcview, Map info, Arcgis, Quantum GIS dll)
3. Data
4. Methode
3. People (pengguna)
Kebanyakan dari teman-teman
semuanya mengira kalau sudah punya sofwarenya dalam hal ini seperti Arcview
dll, sudah di bilang SIG. Itu kurang benar teman, komponen tersebut saling
berkaitan salah satu dari komponen itu hilang maka itu masih belum dikatakan
SIG, OK.
GIS ini sudah
banyak membantu para ahli, mahasiswa, dosen, bahkan BPBD dan lainnya dalam
mengumpulkan data secara cepat. Misalnya nih mahasiswa pertanian dalam
penelitian Analisis Kualitas Tanah, Kemampuan Lahan, Kesesuaian Lahan, lyang
itu semua masuk dalam kategori matakuliah Evaluasi Lahan. BPBD nih dalam
mengetahui Prediksi banjir dan Erosi di suatu wilayah dan lain sebagainya.
Contohnya ini
nih, ini peta penggunaan lahan, peta lereng dan petas SPT (Satuan Petak
Terkecil) peta ini biasanya sering digunakan di bidang penelitian anak
pertanian untuk menentukan tempat pengambilan sampel. Kayaknya gitu yaaa....hee
Peta Kelas Lereng, Peta Penggunaan Lahan di Overlay jadilah Peta SPT. |
Hubungan SIG dengan pertanian
Secara garis besar SIG dapat membantu dalam bidang pertanian. Dimana dalam
pertanian terdapat 4 bidang, Agronomi atau Budidaya Pertanian, HPT (Hama
Penyakit Tanaman), Ilmu Tanah, dan Sosial Ekonomi atau SOSEK. Dalam 4 bidang
tersebut SIG bisa diaplikasikan, bahkan dalam pertanian secara umum seperti
perkebunan, perikanan, peternakan dan tata guna lahan juga bisa digunakan.
Bidang Agronomi atau Budidaya Lahan
Ini nih teman dalam bidang ini bisanya lahan mana yang mau ditanam
pisang, ditanam sengon dan ditanam cabe dalam hal ini lahan yang luas tentunya
hehee, sehingga nanti sindernya tidak bingung tinggal lihat peta aja kalau mau
kelahannya yang di tuju.
Bidang Hama Penyakit Tanaman
Dalam hal ini kita bisa mengaplikasikan dengan mengetahui sebaran hama
wereng (contoh) disuatu wilayah kabupaten Jember. Mengetahui daerah/spot rawan
penyakit bulai tanaman jagung, sehingga itu bisa dijadikan bahan dasar untuk
melakukan pemecahan masalah teman pertanian apabila mau menanam di wilayah
tersebut. Gitu kan,.
Ilmu Tanah
Teman dari Ilmu tanah biasanya membutuhkan apabila mau melakukan evaluasi
lahan di suatu wilayah, contoh nih dalam gal konservasi Tanah dan Air bisa
pemetaan prediksi rawan banjir dan erosi di SUB DAS Kali putih Jember, atau
juga bisa digunakan dalam mengevaluasi kemampuan suatu wilayah, apakah itu masuk daerah yang seharusnya
bhutan lindung atau bisa digunakan sebagai perkebunan bahkan lahan irigasi
(sawah)
SOSEK atau Sosial Ekonomi
Kalau dalam bidang ini nih, bisanya digunakan untuk memetakan ekonomi
lemah di suatu daerah, biasanya pakek kuisioner nih datanya baru entar diinput
ke aplikasinya. (gitu kayaknya yaa.. hee)..
Thanks....
keren min :d
BalasHapusTerimakasih Sep =))
BalasHapusmiminnya imut ya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWew, adminnya Rek :d
BalasHapusHahaaa, imut+manis nghoo pedi,
BalasHapusmalah komentar adminnya, bukan artikelnya wkwkwk
Mantap Bang.
BalasHapusPenjelasannya bagus dan menarik.
Dengan adanya GIS dibidang pertanian ini, itu semakin memudahkan masyarakat untuk Budidaya Pertanian, HPT (Hama Penyakit Tanaman), Ilmu Tanah, dan Sosial Ekonomi atau SOSEK.
Terima Kasih Bang.
Kunjungi Website saya juga ya : https://renaldig.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
Serta Website Kampus kami : http://www.atmaluhur.ac.id/
Terimakasih kak atas materi yang sangat menarik, Dengan adanya pembahasan Sistem Informasi Geografis (SIG) di bidang Pertanian jadi memudahkan para petani dalam segala hal. Jangan lupa kunjungi website saya di https://hestyns.mahasiswa.atmaluhur.ac.id dan website kampus saya di http://www.atmaluhur.ac.id
BalasHapusPenjelasan bagus kak , judulnya cocok juga untuk jadi bahan penelitian.😊Artikel yg bermanfaat, terimakasih sudah berbagi pengetahuan nya kak
BalasHapusJangan lupa Kunjungi website saya
http://fitrid.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
Website kampus saya
http://www.atmaluhur.ac.id/
Thank you so much, bagus juga buat nambah-nambah referensi belajar saya.
BalasHapuskunjungi blog saya ya https://leo.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/ dan website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id/